Senin, 17 Juni 2013

PEMANFAATAN AIR HUJAN MELALUI TEKNOLOGI WATER BANK UNTUK MEMENUHI KETERSEDIAAN AIR BERSIH DI SALAH SATU DESA DI KABUPATEN BANDUNG BARAT (PKM-M 2012)

Oleh : Abdul Latip


A.    Judul Program
PEMANFAATAN AIR HUJAN MELALUI TEKNOLOGI WATER BANK  UNTUK MEMENUHI KETERSEDIAAN AIR BERSIH DI SALAH SATU DESA DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

B.     Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup semua makhluk hidup, terutama bagi manusia. Oleh manusia air digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan kebutuhan lainnya. Seiring perkembangan zaman, ketersediaan air bersih di masyarakat semakin berkurang, hal ini terjadi karena adanya berbagai pencemaran air dari berbagai limbah yang dibuang sembarangan pada saluran air dan sungai-sungai. Pencemaran air tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi dapat dijumpai juga di daerah-daerah pedesaan. Hal tersebut menyebabkan masyarakat semakin sulit memperoleh air yang bersih.
Fakta kondisi sumber daya air di Indonesia menunjukan bahwa setiap tahun terjadi dua kondisi berbeda. Pada satu sisi, ketika musim kemarau beberapa daerah di Indonesia mengalami kekeringan, di sisi lain ketika musim hujan datang, beberapa daerah di Indonesia pun sering mengalai banjir. Dua kondisi yang saling bertentangan ini merupakan hal yang sudah menjadi permasalahan lama di Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat mengalami kesulitan dalam penyediaan dan pemenuhan kebutuhan air bersih untuk berbagai keperluan hidup.
Air hujan merupakan salah satu sumber daya alam yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal dan hanya dibiarkan mengalir ke saluran-saluran drainase menuju ke sungai-sungai yang akhirnya mengalir ke laut. Padahal jika mampu diolah dan dikelola dengan baik, air hujan tersebut akan memiliki banyak manfaat bagi keberlangsungan hidup manusia, terutama untuk keberlangsungan penyediaan air bersih di masyarakat. Air hujan sendiri dapat digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan manusia antara lain untuk mandi, mencuci bahkan untuk air minum.
Salah satu cara yang bisa digunakan untuk menjaga ketersediaan air bersih adalah dengan memanfaatkan sumber daya air hujan. Teknologi pemanfaatan air hujan yang bisa digunakan adalah teknologi penampungan air hujan. Penampung air hujan adalah teknologi sederhana dalam pengembangan sumber daya air yang penerapannya mudah dilaksanakan oleh masyarakat, dan kondisi curah hujan di Indonesia memenuhi syarat. Selain itu, Skinner (2004) melaporkan bahwa teknologi penampungan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air telah diterapkan di beberapa Negara, diantaranya dengan sistem pembuatan bak penampung air hujan (rooftop rainwater collection system).
Menurut Skinner (2004), teknologi penampungan air hujan sangat bermanfaat dan tepat untuk diterapkan jika : Pola dan intensitas air hujan di suatu daerah memadai, masyarakat mempunyai keinginan untuk memanfaatkan air hujan, masyarakat mampu membuat sistem penampungan air hujan, baik secara  perorangan maupun kelompok, tidak ada sumberdaya air yang lain, atau sumber daya air hanya tersedia secara musiman, atau sumber daya air yang ada terlalu tercemar dan tidak layak untuk dimanfaatkan.
Salah satu teknologi penampungan air hujan yang bisa digunakan adalah teknologi water bank. teknologi water bank merupakan suatu teknik penampungan air hujan dengan membuat suatu bak penamungan air hujan yang dirancang supaya air hujan yang terrampung memiliki kualitas yang baik untuk memenuhi ketersediaan air bersih bagi masyarakat.

C.    Perumusan Masalah
Semakin meningkatnya kebutuhan air bersih dimasyarakat yang tidak dibarengi dengan ketersediaannya air bersih merupakan masalah yang sangat krusial untuk keberlangsungan hidup manusia. Hal tersebut akan mengganggu jalannya berbagai aktifitas manusia. Padahal secara iklim Indonesia termasuk Negara dengan curah hujan tinggi. Salah satu faktor yang menjadi penekanan dalam permaslahan ini adalah pengelolaan dan pengolahan air hujan yang belum maksimal, maka rumusan permaslahan yang coba akan diselesaikan adalah :
a         Bagaimanakah cara pengolahan dan pemanfaatan air hujan melalui teknologi water bank?
b        Bagaimanakah cara menjadikan teknologi water bank sebagai suatu cara untuk menjaga ketersediaan air bersih?


D.    Tujuan Program
a         Membuat sistem pengolahan dan pemanfaatan air hujan dengan sistem penampungan air hujan melalui teknologi water bank.
b        Memberikan salah satu upaya antisipasi terhadap masalah kekurangan air bersih di masyarakat dengan teknologi water bank.
c         Turut berperan aktif dan tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi mayarakat melalui tindakan nyata dengan terjun ke lapangan.
d        Memberdayakan masyarakat dengan memberikan pengetahuan tentang teknologi water bank untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan tanggap terhadap permaslahan.

E.     Luaran Yang Diharapkan
a         Terciptanya suatu sistem  alat untuk mengolah dan memanfaatkan air hujan dengan teknologi water bank.
b        Tersedianya air bersih hasil pengolahan teknologi water bank yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi kebutuhan hidup masyarakat.
c         Terbentuknya masyarakat yang memiliki kesadaran dan tanggap terhadap permaslahan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.

F.     Kegunaan Program
a         Membantu pemenuhan ketersediaan air bersih masyarakat kampung cisasawi untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup.
b        Masyarakat mendapat pengetahuan tentang cara mengolah dan memanfaatkan air hujan dengan teknologi water bank.
c         Meningkatkan kepedulian dan kegiatan positif di masyarakat dengan adanya pemanfaatan air hujan dengan teknologi water bank.
d        Adanya peran serta mahasiswa sebagai bentuk realisasi dari tri darma perguruan tinggi dalam hal pengabdian pada masyarakat.

G.    Sistem Watter Bank
Adapun cara pembuatannya terdiri dari bebrapa tahap, yaitu :
1        Pembuatan kerangka
Sebelum mulai dengan pemasangan kerangka tulangan, potongan bambu dibelah menjadi bagian-bagian selebar 1-1,5 cm dan dibuat anyaman berlubang mata jala 3,5 – 4 cm. Pembuatan kerangka dibedakan atas 3 bagian :
a)      Tulangan dinding :
·         Tulangan tegak
·         Tulangan mendatar
b)      Tulangan dasar :
·         Tulangan membujur
·         Tulangan melintang
c)      Tulangan tutup :
Sama dengan tulangan dasar
        


Gambar 1 : Kerangka anyaman tangki bambo semen kapasitas 2.500 liter
 
 


2        Perakitan
Untuk membuat kerangka dengan bentuk silindris yang bagus, buat dulu garisan berbentuk lingkaran di tanah. Kemudian letakkan kerangka dasar di atas lingkaran tadi. Kerangka dinding ditumpangkan di atas kerangka dasar dengan membentuk lingkaran seperti yang terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2 :Perakitan kerangka silinders
 


3        Plasteran
Adapun tahapan plasteran, adalah sebagai berikut :
·         Sebelum plasteran dimulai, buat pondasi dengan ukuran yang sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat.
·         Kerangka yang sudah jadi diselimuti dengan anyaman bambu, dan bagian luarnya diberi penguat dengan  beberapa bilah papan.
·         Kerangka yang terbungkus rapi diletakkan di atas plasteran dasar tangki. Kemudian plesteran pertama dilakukan dari sebelah dalam kerangka setelah ditunggu selama 2 jam, hal ini dilakukan supaya agak kering, barulah bungkus anyaman bambu dibuka dan dibiarkan terbuka selama  1  jam, pekerjaan selanjutnya plaster dinding bagian luar bisa dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar