Oleh : Abdul Latip
“Pembelajaran
di kelas merupakan sarana terbaik untuk mengembangkan segala bentuk potensi
siswa demi menghasilkan generasi yang memiliki kesiapan dalam menghadapi
tantangan hidup di masa mendatang”
Pembelajaran di kelas tidak hanya sekedar proses
transfer teori dan konsep tentang suatu ilmu dari guru kepada siswa. Lebih dari
itu, pembelajaran di kelas merupakan sarana untuk mengembangkan dan mengasah
segala bentuk potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga harapannya akan
terlahir generasi yang memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan hidup.
Untuk mewujudkan generasi yang siap menghadapi tantangan hidup diperlukan suatu
formula yang dapat memfasilitasi dan mengembangkan segala bentuk potensi siswa selama
berada dalam proses pembelajaran di kelas.
Pendidikan
kecakapan hidup (life skill education)
merupakan salah satu formula yang dapat diterapkan untuk memfasilitasi dan
mengembangkan segala bentuk potensi siswa selama proses pembelajaran di kelas.
Pendidikan kecakapan hidup merupakan bentuk pendidikan untuk meningkatkan
kecakapan/kompetensi seseorang untuk mengatasi berbagai tuntutan dan tantangan
hidup sehari-hari. Menurut beberapa ahli disebutkan bahwa kecakapan hidup
terdiri dua hal yaitu kecakapan hidup generik dan kecakapan hidup spesifik.
Kecakapan hidup generik merupakan kecakapan yang bersifat umum dan berkaitan
dengan kecakapan untuk menguasai dan memiliki konsep dasar keilmuan. Kecakapan
hidup spesifik bersifat khusus yang berkaitan dengan pekerjaan atau kejuruan
sesuai dengan kemampuan pada bidangnya.
Untuk
mewujudkan pendidikan kecakapan hidup pada proses pembelajaran di kelas
diperlukan sebuah strategi dan perencanaan yang matang, pendidikan kecakapan
hidup pada proses pembelajaran di kelas dapat dimulai dengan membuat strategi
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada pengembangan soft skill-soft skillnya. Selama proses pembelajaran, siswa tidak hanya
diberikan atau “disuapi” konsep secara terus menerus, tetapi siswa diajak
berpikir untuk menemukan konsep sendiri. Selain itu, siswa harus diberikan
kesempatan yang lebih besar dalam menggunakan pemikirannya untuk membuat hipotesis
dan menguji hipotesis tentang suatu teori/ pengetahuan yang sedang mereka
dipelajari, sehingga konsep yang ditemukan siswa benar-benar hasil dari buah
pemikirannya, bukan hasil dari mendengar dari guru. Strategi pembelajaran
seperti ini dapat membantu proses pendidikan kecakapan hidup yang dapat membuat
siswa memiliki rasa ingin tahu tinggi, memiliki daya analisis yang tajam dan
mampu merancang serta membuat strategi yang tepat untuk menguji dan
menyelesaikan suatu permasalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar